Lulus Cum Laude di Universitas Chulalongkorn Bangkok, Fauzan jadi Doktor Perdana di Kampus UNBP

Dirilis pada: 11 Nov 2023 03:10:27 WIB | 1 year ago | Oleh: Humas

Lulus Cum Laude di Universitas Chulalongkorn Bangkok, Fauzan jadi Doktor Perdana di Kampus UNBP
Klik untuk memperbesar

Fauzan Saputra menjadi doktor pertama di Kampus Universitas Bumi Persada (UNBP) setelah
berhasil menyelesaikan pendidikan S3 di Kampus Universitas Chulalongkorn, Bangkok dengan
predikat cum laude (pujian).
Pria kelahiran 7 Juli 1981 itu berhasil meraih gelar Doctor of Philosophy (PhD) setelah
menyelesaikan kuliahselama tiga tahun 2020-2023, pada Fakultas Keperawatan dengan Indeks
Prestasi Kumulatif (IPK) 4.00.
Ia mendapat beasiswa dari Chulalongkorn University, dengan nama beasiswa ASEAN and Non
ASEAN scholarship, Chulalongkorn University.
Sebelumnya, Fauzan juga berhasil menyelesaikan pendidikan Magister pada Fakultas
Keperawatan Universitas Chulalongkorn, Bangkok, Periode 2013-2017 dengan IPK 3,90.
Saat ini Fauzan menduduki jabatan Wakil Rektor Bidang Akademik, Kerjasama, dan
Kemahasiswaan UNBP.
Putra asli Lhokseumawe ini dapat menyelesaikan pendidikan doktor keperawatan setelah
mampu mempertahankan disertasinya berjudul “Path analysis of aggression among middle
adolescents with conduct problems in the community, Indonesia”.
Ia melakukan penelitian tentang penanganan perilaku agresif pada remaja SMP (usia 14-16
tahun) dilihat secara menyeluruh, khususnya pada remaja dengan perilaku konduk.
“Perilaku konduk merupakan penyimpangan perilaku yang serius dan memiliki kecenderungan
untuk terlibat dalam perilaku kriminal,” ujar Fauzan dalam siaran pers yang diterima admin
UNBP, Rabu (8/11/2023).
Sehingga, perlu dilakukan identifikasi remaja dengan perilaku konduk, apalagi masalah perilaku

pada remaja ini sedang menjadi fenomena yang mencuri perhatian publik di provinsi Aceh,
khususnya kota Lhokseumawe.
“Tetapi harus dibedakan dulu, bahwa ada perbedaan antara perilaku agresif pada remaja
normal dengan remaja dengan perilaku konduk.
Perilaku agresif pada remaja normal biasanya bersifat situasional dan berkurang seiring
bertambahnya usia.
Sedangkan perilaku agresif pada remaja dengan perilaku konduk lebih bersifat persisten atau
menetap dan cenderung bertambah parah apabila tidak segera diintervensi,” ungkap Fauzan.
Ia Diwisuda pada 7 Oktober 2023 Fauzan Saputra menjadi doktor pertama di Kampus
Universitas Bumi Persada (UNBP) setelah berhasil menyelesaikan pendidikan S3 di Kampus
Universitas Chulalongkorn, Bangkok dengan predikat cum laude (pujian).
Pria kelahiran 7 Juli 1981 itu berhasil meraih gelar Doctor of Philosophy (PhD) setelah
menyelesaikan kuliahselama tiga tahun 2020-2023, pada Fakultas Keperawatan dengan Indeks
Prestasi Kumulatif (IPK) 4.00.
Ia mendapat beasiswa dari Chulalongkorn University, dengan nama beasiswa ASEAN and Non
ASEAN scholarship, Chulalongkorn University.
Sebelumnya, Fauzan juga berhasil menyelesaikan pendidikan Magister pada Fakultas
Keperawatan Universitas Chulalongkorn, Bangkok, Periode 2013-2017 dengan IPK 3,90.
Saat ini Fauzan menduduki jabatan Wakil Rektor Bidang Akademik, Kerjasama, dan
Kemahasiswaan UNBP.
Putra asli Lhokseumawe ini dapat menyelesaikan pendidikan doktor keperawatan setelah
mampu mempertahankan disertasinya berjudul “Path analysis of aggression among middle
adolescents with conduct problems in the community, Indonesia”.
Ia melakukan penelitian tentang penanganan perilaku agresif pada remaja SMP (usia 14-16
tahun) dilihat secara menyeluruh, khususnya pada remaja dengan perilaku konduk.
Sehingga, perlu dilakukan identifikasi remaja dengan perilaku konduk, apalagi masalah perilaku
pada remaja ini sedang menjadi fenomena yang mencuri perhatian publik di provinsi Aceh,
khususnya kota Lhokseumawe.
“Tetapi harus dibedakan dulu, bahwa ada perbedaan antara perilaku agresif pada remaja
normal dengan remaja dengan perilaku konduk.
Perilaku agresif pada remaja normal biasanya bersifat situasional dan berkurang seiring
bertambahnya usia.
Sedangkan perilaku agresif pada remaja dengan perilaku konduk lebih bersifat persisten atau
menetap dan cenderung bertambah parah apabila tidak segera diintervensi,” ungkap Fauzan.
Fauzan Saputra menjadi doktor pertama di Kampus Universitas Bumi Persada (UNBP) setelah
berhasil menyelesaikan pendidikan S3 di Kampus Universitas Chulalongkorn, Bangkok dengan
predikat cum laude (pujian).
Pria kelahiran 7 Juli 1981 itu berhasil meraih gelar Doctor of Philosophy (PhD) setelah

menyelesaikan kuliahselama tiga tahun 2020-2023, pada Fakultas Keperawatan dengan Indeks
Prestasi Kumulatif (IPK) 4.00.
Ia mendapat beasiswa dari Chulalongkorn University, dengan nama beasiswa ASEAN and Non
ASEAN scholarship, Chulalongkorn University.
Sebelumnya, Fauzan juga berhasil menyelesaikan pendidikan Magister pada Fakultas
Keperawatan Universitas Chulalongkorn, Bangkok, Periode 2013-2017 dengan IPK 3,90.
Saat ini Fauzan menduduki jabatan Wakil Rektor Bidang Akademik, Kerjasama, dan
Kemahasiswaan UNBP.
Putra asli Lhokseumawe ini dapat menyelesaikan pendidikan doktor keperawatan setelah
mampu mempertahankan disertasinya berjudul “Path analysis of aggression among middle
adolescents with conduct problems in the community, Indonesia”.
Ia melakukan penelitian tentang penanganan perilaku agresif pada remaja SMP (usia 14-16
tahun) dilihat secara menyeluruh, khususnya pada remaja dengan perilaku konduk.
Sehingga, perlu dilakukan identifikasi remaja dengan perilaku konduk, apalagi masalah perilaku
pada remaja ini sedang menjadi fenomena yang mencuri perhatian publik di provinsi Aceh,
khususnya kota Lhokseumawe.
“Tetapi harus dibedakan dulu, bahwa ada perbedaan antara perilaku agresif pada remaja
normal dengan remaja dengan perilaku konduk.
Perilaku agresif pada remaja normal biasanya bersifat situasional dan berkurang seiring
bertambahnya usia.
Sedangkan perilaku agresif pada remaja dengan perilaku konduk lebih bersifat persisten atau
menetap dan cenderung bertambah parah apabila tidak segera diintervensi,” ungkap Fauzan.

Back to News List